“Sampai di depan pintu rumah, pemilik rumah mencoba membuka dengan kunci cadangan namun pintu terkunci dari dalam,” kata Faisol.
Lantas petugas meminta izin untuk mendobrak rumah tersebut dan akhirnya pintu pun terbuka.
“Setelah pintu terbuka terlihat ada bekas-bekas keberadaan orang seperti rokok 2 bungkus dan puntung rokok yang masih terlihat baru,” katanya.
Setelah diamati ternyata pada dinding rumah terlihat jejak kaki.
“Jejak kaki itu ditelusuri yang mengarah ke dalam plafon rumah. Saat petugas masuk ke loteng atau plafon tersebut maka ditemukanlah tersangka berbaring untuk bersembunyi,” katanya.
Ketika menemukan tersangka polisi tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut ia langsung diringkus dan ditarik turun dari plafon rumah.
Kedatangan massa yang telah banyak membuat polisi sulit mengendalikan sehingga pelaku mendapatkan serangan fisik dari massa.
Sebagaimana diketahui, kematian Nia menjadi sorotan publik. Gadis 18 tahun pejuang keluarga itu hilang pada Jumat (6/9) saat jual goreng keliling kampung. Pada Minggu (8/9) mayat Nia ditemukan tewas terkubur tanpa busana di perkebunan kawasan Nagari Guguak, Padang Pariaman. Nia diyakini menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.