Sumbarkita – Pemerintah Kota Padang meluncurkan buku sejarah Batang Arau atau Muaro Padang pada abad ke-17 dan 18 yang berjudul “Bandar Padang Abad XVII-XVIII : Sejarah Masyarakat dan Tradisi”.
Launching sekaligus diskusi ini diikuti oleh guru-guru sejarah SMP se-Kota Padang saat gelaran Festival Muaro Padang, Sabtu (20/4/2024) di Museum Bank Indonesia, Kota Padang.
Buku tersebut mengisahkan perjalanan panjang Batang Arau atau yang dikenal sebagai Bandar Padang pada abad ke-17 dan 18 dalam catatan sejarah budaya dan ekonomi
Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar menyebut, buku ini ditulis Sejarawan Deddy Arsya dan Muhammad Iqbal.
“Kita mengikutkan puluhan guru sejarah SMP dalam diskusi bersama dua penulis buku tentang sejarah bandar atau Pelabuhan Muaro,” katanya.
Menurutnya buku tersebut penting bagi masyarakat Kota Padang, terutama untuk edukasi. Buku itu diharapkan membantu membuka pengetahuan dan wawasan siswa mengenai historis serta keberagaman Kota Padang pada masa lampau.
“Dengan adanya diskusi ini, kita harap literasi Kota Padang semakin meningkat serta generasi muda semakin memahami sejarah dan mencintai Kota Padang. Kemudian kita ingin agar seluruh warga Padang merasakan kebersamaan terkait Padang tempo dulu,” ujarnya.
Andree Algamar menambahkan bahwa buku ini adalah buku pertama terkait Batang Arau sebagai produk Festival Muaro Padang tahun ini.
“Baru tahun ini di Festival Muaro Padang, Pemko Padang menghadirkan khazanah, guru sejarahnya kita ajak untuk berdiskusi Buku Bandar Padang,” kata Andree Algamar.