Ia juga menyampaikan bahwa perawatan fasilitas pacuan seperti gelanggang, tribun, dan taman di sekitarnya perlu dilakukan, beberapa perbaikan tersebut akan didorong melalui kerjasama CSR.
Ia merencanakan pembangunan musala di area dekat Gelanggang Pacuan Kuda Bukik Ambacang sehingga memudahkan masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah. Selain itu, pengaturan lapangan akan dibuat lebih terstruktur untuk menjaga kenyamanan, kebersihan, dan keamanan selama kegiatan berlangsung.
“Semua pihak, baik pemerintah maupun swasta, kami minta untuk terlibat aktif dalam menyukseskan event ini. Kita ingin kegiatan ini berdampak pada peningkatan pariwisata dan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Dalam rapat yang dilaksanakan turut mengakomodasi berbagai masukan, di antaranya penataan fasilitas pendukung seperti kamar joki, toilet, serta pengamanan di sekitar arena pacuan.
Unsur niniak mamak mengingatkan pentingnya pelayanan dan pengamanan pengunjung serta keselamatan joki dan kuda. Mereka juga mengusulkan agar acara dimeriahkan dengan atraksi budaya seperti pertunjukan talempong dan atraksi kuda.
Dalam semangat kebersamaan, Wali Kota menegaskan bahwa tidak akan ada tiket masuk alias ‘gratis’ bagi masyarakat.
“Karena ini adalah alek nagari, dari kita untuk kita”, tegasnya.