Sumbarkita – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menegaskan pentingnya sinergi antar seluruh pihak dalam memastikan keberlanjutan program ketahanan pangan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Solok, Medison.
Ia menyampaikan bahwa fokus utama Pemkab Solok yakni mencakup ketersediaan pangan, distribusi yang efisien, serta pengelolaan permasalahan pangan dan gizi. Ia mengungkapkan bahwa memperkuat ketahanan pangan menjadi prioritas utama, terutama dalam mengantisipasi inflasi dan persiapan menyambut bulan Ramadhan yang semakin dekat.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan penyediaan pangan agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” katanya beberapa waktu lalu yang dikutip pada Senin (10/2).
Medison menjelaskan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh, terdapat tiga aspek penting yang harus diperhatikan. Aspek pertama adalah ketersediaan pangan, yang memastikan produksi pangan lokal mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kedua, aspek distribusi atau akses pangan, yang bertujuan untuk menjamin pemerataan distribusi bahan pangan hingga ke pelosok daerah. Ketiga, aspek konsumsi pangan, yang menekankan pentingnya pola konsumsi sehat dan bergizi,” jelasnya.
Ia mengatakan dengan adanya Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Solok, diharapkan koordinasi antarinstansi terkait semakin baik.
“Fungsi utama dewan ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan terkait pangan terpantau, dievaluasi, serta diawasi secara berkelanjutan agar distribusi dan pengelolaan pangan dapat berjalan optimal,” bebernya.
Ia kembali menekankan bahwa dalam menyikapi tantangan ketersediaan pangan, kerja sama lintas sektor menjadi hal yang krusial. Instansi seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Solok, Bulog Subdivre Solok, Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Koperindag, serta Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Solok diharapkan berperan aktif dalam memastikan kelancaran penyediaan pangan.
“Perhitungan data kebutuhan pangan setiap bulan juga menjadi perhatian khusus, mengingat adanya fluktuasi permintaan terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Ramadhan. Oleh karena itu, masing-masing instansi diimbau untuk berkontribusi dalam menyediakan data yang akurat guna mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Pangan, Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok, Eliyanora mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyusun berbagai program strategis terkait ketahanan pangan. Program-program ini mencakup pemberian informasi kepada masyarakat, serta perumusan rekomendasi guna menjamin kesinambungan pelaksanaan program ketahanan pangan di daerah.
Menurutnya, permasalahan pangan menjadi isu yang semakin vital, terutama menjelang Ramadhan yang tinggal satu bulan lagi. Selain berdampak pada peningkatan konsumsi, faktor ini juga mempengaruhi gejolak harga pangan yang masih menjadi tantangan bagi pemerintah.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah disusun, diharapkan ketahanan pangan di Kabupaten Solok dapat terus diperkuat. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan demi kesejahteraan masyarakat.
“Ketahanan pangan daerah serta pemenuhan gizi masyarakat, khususnya protein, menjadi perhatian serius pemerintah. Kami fokus menangani rantai distribusi agar masyarakat dapat mengakses pangan dengan lebih mudah dan harga yang stabil,” ujar Eliyanora.