SUMBARKITA – Daya beli warga di Pasar Rakyat Pariaman mulai menurun semenjak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Perihal itu berdasarkan informasi yang Sumbarkita peroleh dari beberapa pedagang sembako di Pasar Rakyat Pariaman.
Fauzi Kardinal (40) pedagang sembako di Pariaman mengatakan, menurunnya daya beli masyarakat membuat berkurangnya pemasukan pedagang.
“Semenjak BBM naik harga, susah dagangan saya terjual. Memang sedikit yang datang beli tidak seperti biasanya,” ungkap Fauzi, Kamis (15/9/2022).
Dikatakannya, pemasukan dari dagangan menurun drastis bahkan sampai 50 persen.
“Iya, 50 persen berkurang pemasukan saat ini, sudah satu minggu lamanya,” imbuhnya.
Baca Juga : Lara Sopir Angdes Pariaman Pasca BBM Naik: Sehari Cuma Bawa Pulang Uang Rp60 Ribu
Terkait itu juga, Fauzi mengakui bahwa harga sembako sudah mulai naik daripada biasanya.
“Ini karena BBM naik maka harga sembako juga naik. Mungkin karena itu daya beli menurun,” ujar dia.
Senada dengan keluhan Fauzi, pedagang bernama Adrian Jaya (45) membeberkan, saat ini perputaran uang melemah.
“Lemah perputaran uang dari hasil dagangan. Selain itu, barang dagangan sulit terjual habis sehingga menumpuk dan ada juga yang basi,” kata dia.
Dikatakannya, sudah mulai takut untuk menambah stok barang dagangan apalagi jenis sembako yang tidak bisa bertahan lama seperti cabai dan sejenisnya.
“Saya yakin ini pengaruh BBM naik sehingga adanya inflasi dan berdampak pada daya beli menurun,” kata Adrian. (*)
Editor : Putra Erditama