SUMBARKITA.ID –Pameran Seni Rupa Repetitif Progresif digelar di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat 1 hingga 5 Oktober 2022. Kegiatan ini merupakan bagian rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumbar 2022.
Beranjak dari tagline Daya Budaya, pameran ini menampilkan karya dari 25 perupa Sumbar, 14 perupa undangan dan 11 perupa yang terlibat lewat panggilan terbuka.
Salah satu kurator pameran ini, Nessya Fitryona, menjelaskan turunan konsep Daya Budaya pada pameran Repetitif Progesif tersebut.
“Daya Budaya dalam konteks pameran ini merupakan sebuah upaya mengajak kembali perupa Sumbar untuk memposisikan budaya untuk menjadi landasan berkarya,” ujar Nessya saat diwawancarai, Minggu (2/10/2022).
Lebih jauh, kurator yang juga merupakan dosen Seni Rupa UNP ini menambahkan, bahwa aktifitas seni rupa di Indonesia cendrung homogen.
“Aktifitas seni rupa di Sumatera Barat tidak lepas dari itu. Cendrung mirip atau berkiblat dengan sentra-sentra seni rupa di Indonesia, semisal Jogjakarta, Bali atau Bandung,” sebutnya.
Kemudian ia menjelaskan potensi budaya Sumbar untuk menjadi karakter dari aktifitas seni rupa di Sumbar.
“Lewat kegiatan ini kita mencoba menguatkan kembali wacana karakter kekaryaan berbasis budaya Sumbar. Nanti itulah yang akan mengangkat kita, menjadi pembeda dan nilai bagi aktifitas kekaryaan kita,” tambahnya.
Sementara itu, Albert Rahman Putra yang juga merupakan kurator pameran ini menjelaskan keberagaman, terutama keberagaman dalam model praktek.
Ia menilai, pameran tersebut mengakomodir keberagaman dalam model praktik.
“Selain karya, kali ini ada ruang untuk komunitas memamerkan aktifitasnya. Seperti yang dapat kita lihat ada ruang untuk melukis di dalam dan juga ada workshop membatik. Jadi pengunjung bisa terlibat dengan aktifitas tersebut,” ujarnya.
“Konsistensi dan intensitas menjadi bagian penting yang mesti kita apresiasi. Kita juga ingin memperlihatkan hal itu dalam pameran ini,” harapnya. ***