SUMBARKITA.ID — Fenomena meningkatnya kasus positif Corona di Sumatera Barat termasuk kota Padang mendapat perhatian serius dari semua pihak. Walikota Padang, Mahyeldi, menilai peningkatan kasus positif Coronadalam sepekan terakhir karena adanya kecepatan melakukan tracing atau penelusuran riwayat kontak pasien yang positif.
“Mereka yang terkonfirmasi positif adalah orang-orang yang punya kontak erat dengan pasien positif sebelumnya yang ditemukan lewat penelusuran oleh petugas di lapangan,” kata dia di Padang, Sabtu (29/8/2020).
Menurutnya temuan kasus positif baru lebih terkonsentrasi pada lingkaran perkantoran hingga rumah sakit. Oleh sebab itu, kata dia, merujuk pendapat Kepala Labor Biomedik Unand dr Andani Eka Putra jika ada yang terdeteksi positif lebih bagus karena akan bisa langsung diisolasi untuk memutus mata rantai penularan. Ke depan pihaknya akan tetap fokus melakukan penelusuran riwayat kontak untuk kemudian dilakukan tes usap.
Padang Zona Merah
Terkait dengan kebijakan Satgas Penanganan COVID yang mengumumkan Padang kembali masuk zona merah atau berisiko tinggi, Mahyeldi menilai hal itu perlu dianalisis lebih jauh.
“Saya melihat peningkatan kasus karena tingginya angka penelusuran riwayat kontak dan ini perlu dihargai oleh pusat,” ujarnya.
Ia menilai pemerintah pusat gagal paham dalam memahami peningkatan kasus positif karena yang perlu dievaluasi adalah bagaimana kinerja dan proses menemukan kasus baru.
“Silakan ditetapkan zona merah, kami akan melihat dan evaluasi lebih lanjut dan akan lebih serius lagi bekerja,” ujarnya. Ia mengatakan Padang paling banyak mengirim sampel untuk tes usap membuktikan jajaran medis sudah bekerja maksimal.