SUMBARKITA.ID — Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin geram kepada para pendemo UU Cipta Kerja yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur. Ngabalin menyebut pendemo yang meminta Jokowi mundur dan para perusuh sebagai sampah demokrasi.
Awalnya Ngabalin mengatakan bahwa dalam mengukur kebenaran sebuah informasi tidak hanya cukup menggunakan mata dan telinga, tapi juga dengan hati. Dia kemudian menyinggung salah satu ayat dalam Al-Qur’an.
“Jadi, demonstrasi itu dilakukan, kalau teman-teman menyebutkan demonstrasi itu untuk menyampaikan pandangan dan pikiran seperti yang sekarang ini mereka teriakkan, penjelasan apa yang kurang terkait dengan UU Cipta Kerja?” kata Ngabalin dilansir detikcom, Selasa (13/10/2020).
“Makanya di Instagram itu kan Bang Ali tulis bahwa kalau ukurannya hati, kemudian mereka tidak pakai hati untuk mengukur sebuah informasi yang datang… Kan menurut Al-Qur’an itu kan, kalau teman-teman ini paham agama, menurut Al-Qur’an itu kan, di surat Al-A’raf itu ayat 179, kan Qur’an menyebutkan bahwa orang-orang yang tidak mengerti dengan hatinya, mereka yang tidak menggunakan matanya, mereka tidak menggunakan kupingnya untuk menemukan suatu kebenaran, maka mereka itu sama dengan binatang ternak, bahkan lebih sesat dari binatang ternak,” imbuhnya menjelaskan.
Baru setelah itu Ngabalin menyebut pendemo yang meminta Jokowi mundur dan para perusuh sebagai sampah demokrasi. Dia heran dengan pendemo. Sebab, ujung-ujungnya malah meminta Jokowi mundur.
“Terus demonstrasi apa yang mereka mau pakai? Berteriak atas nama kemerdekaan mengemukakan pendapat, Pasal 28 UUD 1945 atau mereka mau pakai UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum, kemudian berteriak-teriak meminta presiden mundur, sampah namanya itu. Itu yang abang bilang sampah. Belum lagi para perusuh,” tegas Ngabalin.
“Itu namanya sampah demokrasi namanya. Tujuan apa mereka maksud? Berteriak atas nama UU Cipta Kerja, tapi ujung-ujungnya berteriak presiden mundur, minta presiden mundur. Lu siapa? Mulut-mulut sampah, mulut-mulut comberan. Lu siapa sih? Emang kau siapa, organisasi apa kau? Mau sok-sok minta presiden mundur,’ sambung dia.
Ngabalin juga meyakini ada oknum yang menunggangi aksi buruh dan mahasiswa dalam menolak UU Cipta Kerja. Namun mantan anggota DPR RI itu menyerahkan sepenuhnya kepada Polri untuk mengusutnya. (ag/sk)