“Metode ini dilakukan pada bedeng-bedeng, sehingga lebih hemat dalam penggunaan pupuk anorganik dan pengolahan lahan. Jerami digunakan sebagai mulsa untuk menghambat pertumbuhan gulma,” jelas Yoice.
Ia menambahkan bahwa menurut data dari Kementerian ATR/BPN, Kota Padang saat ini memiliki lahan sawah seluas 4.341 hektare. Dari Januari hingga Oktober 2024, produksi padi di Kota Padang mencapai 36 ribu ton, dengan rata-rata produktivitas sebesar 5,2 ton per hektare.
Meskipun capaian ini mencukupi sekitar 25-30 persen kebutuhan pangan Kota Padang, selebihnya masih dipasok dari daerah tetangga di Provinsi Sumatra Barat.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus memotivasi petani di Kota Padang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta memperkuat ketahanan pangan lokal.