Apa pun alasan kamu meninggalkan pekerjaan sebelumnya atau saat ini, tetaplah bersikap diplomatis. Kamu tidak ingin calon pemberi kerja menganggap kamu tidak profesional atau suka membeberkan hal buruk soal perusahaan.
Selain itu, hal ini bisa membuat pewawancara meragukan motivasi dan sikap untuk posisi yang kamu lamar.
Jangan panik jika kamu tidak sengaja membahas hal negatif. Usahakan memperbaiki jawaban tersebut dengan menceritakan bagaimana kamu mencoba mengerti dari sisi perusahaan lama atau atasan. Hal ini menunjukkan para pewawancara bahwa kamu waspada akan kesalahan dan menyadari untuk memperbaiki situasinya.
Cobalah mengatakan bahwa kamu menginginkan tantangan baru atau bahwa kamu ingin menjadi bagian dari perusahaan yang memiliki visi misi.
Jawaban-jawaban ini bisa menjadi alasan yang valid dan menunjukkan antusiasme kamu terhadap perusahaan.
5. Tidak Sengaja Berkata Kasar
Sangat penting untuk mengingatkan diri kamu sendiri bahwa wawancara kerja adalah situasi formal dan profesional. Pikirkan apa yang akan kamu katakan atau luangkan waktu sejenak sebelum kamu berbicara akan membantu mengurangi kemungkinan umpatan yang tidak disengaja.
Mungkin kamu terbawa suasana dan lupa bahwa kamu sedang dalam wawancara kerja. Hal ini sangat harus dihindari, namun jika ini terjadi, meminta maaf lah dan terus lanjutkan.
Pastikan untuk memasang filter mental kamu untuk menghindari melakukan kesalahan yang sama lagi. Seberapa santai pun pewawancara tersebut, wajib bagi kamu untuk menjaga citra profesional selama wawancara karena kesan pertama sulit dilupakan.