SUMBARKITA.ID – Pahlawan Nasional di Sumatera Barat (Sumbar) banyak yang berasal dari Kabupaten Agam atau Luhak Agam. Logo Kabupaten Agam sendiri mempunyai tiga warna, yaitu merah, hitam, dan kuning dengan ciri khas gambar Harimau Campo dan bertulisakan Tali Tigo Sapilin.
Logo tersebut merujuk pada karakteristik orang Agam itu sendiri. Arti warna merah mencerminkan semangat yang menyala, kecintaan pada negara dan agama. Hitam berarti kuat, kokoh dan kuning berarti kesabaran, keluhuran, dan kesejahteraan.
Sementara itu Harimau Campo mempunyai makna mengenai masyarakat Agam yang memiliki sifat-sifat kewaspadaan.
Peran tokoh-tokoh dari kabupaten ini sudah menjadi pembicaraan dalam tataran budayawan bahkan dalam seminar-seminar lintas budaya. Bahkan, untuk Sumbar sendiri, Agam menyumbangkan tokoh-tokoh hebat yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Berikut nama-nama pahlawan nasional yang berasal dari Luhak Agam.
1. Abdoel Moeis
Lelaki kelahiran Sungai Pua, Agam, 3 Juli 1883 ini, merupakan pahlawan nasional pertama yang dikukuhkan Presiden Soekarno pada 30 Agustus 1959.
Dia merupakan seorang wartawan, penulis, dan sastrawan yang menentang keras kolonialisme Belanda di Indonesia meskipun dia pernah menjadi anggota Volksraad atau semacam Dewan Perwakilan Rakyat Hindia Belanda mewakili Sarekat Islam.
Jauh sebelum wafat di Bandung Jawa Barat pada 17 Juni 1959, di usia 76 tahun, penulis novel Salah Asuhan yang difilmkan Asrul Sani ini pernah dipercaya sebagai Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Buruh Pegadaian.
Di akhir hayatnya, Abdoel Moeis mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan yang fokus pada pembangunan di Jawa Barat dan masyarakat Sunda