1. Bagian pertama berisi berita, editorial, artikel kiriman pembaca, hikayat Melayu, serta cerita Tiongkok
2. Bagian kedua didominasi oleh iklan, yang menunjukkan bahwa surat kabar ini juga menjadi wadah bagi sektor bisnis
Selain itu, Sinar Soematra juga dikenal sebagai media yang menaruh perhatian besar terhadap isu-isu perempuan. Salah satu liputan pentingnya adalah mengenai penangkapan Rasimah Ismail dan Rasuna Said, tokoh perempuan Minangkabau yang gigih menentang Ordonansi Sekolah Liar serta menyuarakan kemerdekaan Indonesia. Pemberitaan ini menunjukkan bahwa Sinar Soematra turut mendukung perjuangan perempuan dalam pergerakan nasional.
Akhir Penerbitan
Memasuki era 1940-an, dinamika sosial-politik semakin memanas. Situasi ini turut mempengaruhi keberlangsungan pers di Hindia Belanda, termasuk Sinar Soematra. Surat kabar ini akhirnya berhenti terbit dengan edisi terakhir bertanggal 30 September 1941. Meski telah lama tiada, Sinar Soematra tetap menjadi bagian penting dalam sejarah pers di Sumatera Barat. Dengan keberanian dalam menyuarakan isu-isu sosial dan politik, surat kabar ini menjadi bukti bahwa pers pada masa kolonial bukan sekadar alat informasi, tetapi juga medium perjuangan.