Melansir wikipedia, owa ungko menyebar dari Semenanjung Malaya seperti Thailand, Malaysia hingga Sumatra. Di Indonesia, owa ungko dapat ditemui di Taman Nasional Batang Gadis, Sumatera Utara, Taman Nasional Berbak dan Sembilang di Jambi, dan Taman Nasional Kerinci-Seblat.
Monogami
Owa ungko merupakan salah datu hewan paling setia di muka bumi. Menerapkan monogami, owa ungko memiliki pasangan sekali seumur hidup. Owa ungko masuk dalam fase siap kawin pada umur 8 tahun. Lama kehamilan berkisar selama 7 bulan. Tiap kehamilan hampir selalu melahirkan satu anakan.
Selama masa hidupnya, sepasang owa ungko dapat melahirkan hingga 6 anakan selama masa produktifnya. Masa antara melahirkan antara satu anakan ke anakan lainnya kira-kira 40 bulan.
Rata-rata satu kelompok keluarga owa ungko terdiri dari empat ekor. Satu kelompok ini terdiri dari pasangan jantan dan betina, anakan remaja, dan seekor bayi.
Ketika satu individu owa ungko memisahkan diri dari kelompok asal kelahirannya (ketika dewasa dan mandiri), mereka akan mencari pasangan yang akan menghabiskan sisa umurnya bersama. Ikatan monogami ini sangat penting saat membesarkan anak dan untuk mempertahankan kawasannya.
Owa ungko mempertahankan kawasannya dengan “bernyanyi”. Nyanyian singkat umumnya berupa duet dan merupakan cara mereka untuk mempertahankan kawasannya. Ketika bernyanyi tidak cukup untuk mengusir pendatang, pasangan owa ungko akan mengejar penyusup itu hingga keluar dari kawasan mereka. (*)