“Terdapat beberapa koleksi di antaranya arsip berupa foto, berbentuk dokumen atau surat dan berupa peta. Tak hanya itu, juga terdapat video sejarah (cuplikan foto), koran lama, peraturan dari zaman Hindia Belanda (Staatsblad),” bebernya.
Restu mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi melalui media sosial mengenai lokasi GAS yang baru.
Ia berharap melalui dukungan pemerintah dan masyarakat, galeri arsip ini dapat menjadi wadah edukasi sehingga dapat mendorong kecintaan terhadap warisan budaya Kota Padang.
“Kami juga menyediakan akses secara online. Kami berharap, lokasi baru ini juga dapat menarik pengunjung untuk mengenal lebih dekat sejarah Kota Padang dan menjadi wadah edukasi yang bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara itu, Penanggungjawab Galeri Arsip Statis, Tifan Perdana menambahkan terdapat juga depot arsip statis, ruang restorasi, ruang digitalisasi, dan studio mini. Pengunjung juga dapat mengakses arsip secara digital melalui JIKN.go.id.
“Galeri Arsip Statis menampilkan perjalanan sejarah Kota Padang dari masa kolonialisme hingga pasca kemerdekaan. Koleksi yang dipajang merupakan bukti-bukti sejarah yang terdokumentasi dengan baik,” ujarnya.