PADANG, SUMBARKITA – Hasil kajian para peneliti nasional maupun internasional memprediksi Kota Padang masih dibayangi ancaman gempa megathrust. Jika terjadi, gelombang besar 8 hingga 10 meter disebut akan menyapu Kota Padang.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, Jumat (26/8/2022). Ia menyebut potensi gempa besar dengan kekuatan hingga 8,9 skala richter (SR) masih mengancam daerah pesisir Sumbar, khususnya Kota Padang.
“Hasil dari kajian beberapa peneliti Indonesia maupun Internasional menyebutkan bahwa ancaman megathrust dengan kekuatan 8,9 akan menghantam langsung kalau seandainya terjadi. Daerah Pesisir Sumbar akan menjadi kawasan yang paling terdampak,” ungkapnya.
Menurut Suaidi fasilitas kebencanaan di Kota Padang saat ini memang sudah cukup memadai, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan dioptimalkan.
“Fasilitas antisipasi bencana, seperti papan petunjuk jalur evakuasi, papan informasi sudah ada. Hanya saja ada beberapa yang rusak, ini harus segera diperbaiki atau diperbarui. Kami harap masyarakat saling menjaga fasilitas kebencanaan yang ada,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya tengah membangun komunitas masyarakat agar sadar dengan potensi megathrust yang mengancam Kota Padang.
“Jadi, saat ini antisipasi dari kita dengan cara membangun komunitas masyarakat untuk kesiapsiagaan jika suatu saat tsunami terjadi,” katanya.
Suaidi menilai kini momentum yang tepat untuk mengingatkan kembali masyarakat akan potensi gempa bumi dan tsunami. Hal itu penting, agar masyarakat khususnya di daerah pesisir memiliki pedoman dalam melakukan antisipasi atau evakuasi mandiri saat bencana terjadi.