Solok Selatan – Belasan orang yang tergabung dalam Aliansi Mayarakat Sipil Solok Selatan, mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Solok Selatan (Kejari Solsel), Rabu (3/1). Kedatangan mereka untuk mempertanyakan pengusutan dugaan korupsi proyek Sistem Penyediaan Air Minum Dana Alokasi Khusus (SPAM DAK) yang dinilai lamban.
Awalnya peserta aksi menyampaikan keluhan bahwa salah satu lokasi penerima manfaat dari program tersebut adalah Nagari Lubuk Gadang Timur, Kecamatan Sangir.
“Tapi beberapa bulan lalu masyarakat di Jorong Gaduang Korong Sungai Bakek malah mendapatkan air seperti kubangan kerbau. Sehingga banyak warga menderita penyakit kulit. Padahal anggaran proyek ini sangat besar,” kata salah satu orator, Devi.
Dia menyebut, masyarakat telah melakukan berbagai upaya mulai dari melapor ke kepala jorong, wali nagari, dan Dinas PU Kabupaten Solok Selatan.
“Bahkan kami juga melapor ke Polres Solok Selatan, namun sayang laporan masyarakat di Polres terhenti untuk sementara karena Kejari Solok Selatan telah melakukan investigas mandiri dan berkoordinasi dengan Polres,” lanjutnya.
“Karena itu kami melakukan aksi hari ini. Sudah berbulan-bulan kasus ini belum juga terungkap siapa dalang di balik semuanya. Anggaran yang besar namun masyarakat tidak merasakan manfaatnya,” sampai Devi.
Dia kemudian mempertanyakan lambannya penanganan kasus tersebut.
“Kenapa sudah berbulan-bulan kasus ini belum juga diumumkan siapa tersangkanya? Apakah ada oknum tertentu yang menekan kejaksaan atau bagaimana? Sedangkan kami masyarakat yang seharusnya menerima manfaat program tersebut sampai hari ini belum juga mendapatkannya,” sebut dia.