SUMBARKITA.ID – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat bersama Yayasan Sintas Indonesia melatih masyarakat Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam dan dibentuk Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) dengan harapan ikut menjaga kelestarian satwa liar.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Maninjau, Ade Putra mengatakan pelatihan itu digelar di Kantor Wali Nagari Salareh Aia pada 6-8 Desember 2022.
“Peserta merupakan warga setempat yang ditunjuk oleh wali nagari dan kelompok masyarakat itu langsung dibentuk satu wadah dengan nama Tim Patroli Anak Nagari (Patroli),” katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa materi yang diberikan kepada peserta seperti, navigasi darat, pengamanan dan perlindungan hutan, konservasi satwa liar, bio ekologi harimau, navigasi konflik satwa liar, deteksi dini dan monitoring menggunakan kamera trap.
Materi tersebut disampaikan oleh petugas BKSDA melalui Resor Maninjau dan Yayasan Sintas Indonesia
Pada hari terakhir, tambahnya, dilakukan simulasi penanganan konflik mulai dari verifikasi laporan, verifikasi lapangan, sampai penghalauan.
“Masing-masingnya peserta menjalankan tugas yang telah kita berikan. Setelah pelatihan, maka bakal diterbitkan surat keputusan Tim Pagari dari Kepala BKSDA Sumbar dan dikukuhkan oleh wali nagari setempat,” katanya.
Ia menambahkan, salah satu pertimbangan pembentukan Tim Pagari di Nagari Salareh Aia, karena di lokasi ini pernah terjadi konflik harimau sumatera dan masyarakat hidup di sekitar kawasan hutan.