SUMBARKITA.ID — Dua lagi korban akibat longsor tambang emas ilegal di Kabupaten Solok Selatan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian yang ditemukan meninggal menjadi empat orang. Sementara lima orang lain selamat dalam kondisi luka-luka.
Demikian diungkapkan oleh Camat Sangir Batang Hari Gurhanadi, Rabu (13/1/2021) malam.
Menurut Gurnahadi, dari data sementara yang diterimanya, keseluruhan penambang berjumlah sembilan orang yang berasal dari Pati, Jawa Tengah, dan Lampung.
Perihal bagaimana sembilan penambang emas tersebut bisa berada di Solok Selatan, Gurhanadi mengaku tidak mengetahui pasti. Namun Ia menduga penambang tersebut masuk dari Dharmasraya.
“lokasi itu (longsor) berbatasan dengan Dharmasraya. Dari kecamatan sini jaraknya bisa 4 jam perjalanan kaki,” katanya.
Empat korban yang ditemukan meninggal itu adalah Yudi (24), Keder (27), Pak Bo (45), dan Gepeng asal Pati.
Sementara itu, yang selamat tapi mengalami luka-luka berat dan ringan, semuanya berasal dari Pati, Jawa Tengah. Mereka adalah Suprianto (25), Aud (23), Sutikno (35), dan Arif (25) serta Kuwok (25).
Keseluruhan jenazah korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Abai Sangir, Batang Hari.
Diketahui, tambang emas itu sendiri longsor pada Senin (11/1/2021). Namun pihak terkait dan Basarnas baru mendapat informasi pada Rabu (13/1/2021).
“Kami baru dapat informasi hari ini, tapi peristiwanya hari Senin,” kata Asnedi, Kepala Basarnas Padang, kepada wartawan.
Ditambahkannya, tim rescue langsung bertolak ke lokasi setelah mendapat laporan. (ag/sk)