Sumbarkita — Titin Asmirandi (25) mampir di kedai agen Bank Nagari Link di Kampung Tanjung Makmur, Nagari Lubuk Bunta, Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lunang Silaut, Kecamatan Silaut, Pesisir Selatan, Rabu (19/3/2025) pukul 10.00 WIB. Ia menyetor uang di agen itu untuk membayar cicilan kredit usaha rakyat (KUR).
“Saya meminjam KUR Bank Nagari Rp50 juta untuk berdagang pakaian. Tiap bulan saya menyetor cicilan KUR di agen Bank Nagari Link Rp500 ribu,” ujar Titin.
Untuk pergi ke agen Bank Nagari Link di Tanjung Makmur, Titin menempuh jarak 15 km dengan waktu tempuh 15 menit dengan mengendarai sepeda motor dari rumahnya di Kampung Silaut I, Nagari Durian Seribu, Silaut. Baginya, jarak tersebut dekat daripada jarak ke Kantor Bank Nagari Cabang Pembantu Silaut di Nagari Sungai Sirah, yaitu lebih 20 km dengan waktu tempuh 30 menit.
“Saya membayar cicilan KUR, mengisi saldo e-wallet dan token listrik, tarik tunai, transfer di agen Bank Nagari Link. Dalam seminggu saya bertransaksi lima sampai delapan kali. Agen mempermudah saya mendapatkan layanan perbankan karena saya tidak perlu jauh-jauh pergi ke kantor Bank Nagari,” tuturnya.
Monalisa Carla (36), pemilik agen Bank Nagari Link di Tanjung Makmur, mengatakan bahwa ia merupakan satu-satunya agen Bank Nagari Link di Lubuk Bunta. Ia melayani nasabah Bank Nagari di nagari-nagari sekitar Lubuk Bunta.
“Saya menjadi agen untuk membantu nasabah Bank Nagari di KTM ini untuk mendapatkan layanan perbankan karena daerah ini adalah ujung negeri, daerah pelosok. Di KTM banyak nasabah Bank Nagari, tetapi sulit mendapatkan layanan perbankan karena kantor bank berada di Silaut luar dengan jarak 20 km lebih,” tuturnya.
Untuk melayani nasabah Bank Nagari di Silaut dalam, Lisa awalnya menggunakan mesin EDC (mesin gesek kartu ATM) Bank Nagari pada 2018. Mesin itu, katanya, hanya bisa digunakan untuk tarik tunai dan transfer ke rekening sesama Bank Nagari. Meski demikian, banyak nasabah Bank Nagari yang bertransaksi di kedainya karena layanan Bank Nagari sangat dibutuhkan di KTM karena jauhnya kantor bank.
Lisa menggunakan mesin EDC sampai 2019 karena Bank Nagari menarik mesin itu menjelang Lapau Nagari dibuka. Ia lalu mendaftar dan diterima sebagai agen Lapau Nagari pada 2021 dengan nama Lapau Nagari Toko Bintang, toko alat tulis kantor dan fotokopi miliknya.
Lisa pun kembali mendapatkan mesin EDC. Bedanya, kata Lisa, mesin EDC Lapau Nagari bisa digunakan untuk transfer ke rekening bank lain.
Peredaran uang di KTM Lunang Silaut
Camat Silaut, Aflizen, mengatakan bahwa KTM Lunang Silaut berada di kawasan transmigrasi, yang dikelilingi perkebunan sawit. Ia menyebut bahwa di daerah pelosok itu ada Nagari Lubuk Bunta dan Nagari Durian Seribu.
“Pusat KTM berada di Lubuk Bunta. Penduduknya sekitar 2.000 orang. Durian Seribu penduduknya sekitar 1.000 orang lebih. Mayoritas penduduk KTM orang Jawa, bercampur dengan orang Minang. Mayoritas warganya petani sawit dan buruh pabrik sawit,” ucapnya.
Kepala Bank Nagari Cabang Tapan, Ofriandi, melihat banyak potensi bisnis di KTM Lunang Silaut karena di sana ada perkebunan sawit, pabrik sawit, perdagangan sawit, pasar, dan beberapa instansi, seperti puskesmas, sekolah, dan kantor wali nagari. Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak dan potensi bisnis yang cukup besar, katanya, Bank Nagari melihat peredaran uang di sana cukup besar. Karena itu, pihaknya membuka kantor cabang pembantu di sana pada akhir 2024.
Dengan banyaknya peredaran uang dan warga di KTM Lunang Silaut, kedai agen Lapau Nagari Lisa kedatangan banyak nasabah. Dalam sebulan ia melayani rata-rata lebih dari seribu transaksi dengan nominal transaksi lebih Rp2 miliar. Ia mendapatkan keuntungan sekitar Rp12 juta sebulan (komisi Bank Nagari dan biaya layanan nasabah) dari transaksi itu.
“Biasanya di sini orang mengisi token listrik, saldo e-wallet; transfer sesama rekening Bank Nagari; tarik tunai; membayar tagihan listrik, uang kuliah, pajak bumi dan bangunan; serta menyetor pinjaman SPP (simpan pinjam perempuan) nagari. Setoran SPP termasuk transaksi paling besar. Nilainya Rp20 juta sampai Rp35 juta sekali setoran,” ucapnya.
Karena transaksi di Bank Nagari Link-nya makin banyak, Lisa membuka agen Bank Nagari Link di Nagari Pasir Binjai, Kecamatan Silaut, pada Desember 2024. Ia membuka cabang untuk memudahkan warga di nagari-nagari sekitar Pasir Binjai mendapatkan layanan Bank Nagari. Ia menyebut bahwa selama ini banyak warga Pasir Binjai yang menempuh jarak 8 km menuju Bank Nagari Link di Lubuk Bunta.
Agen Bank Nagari Link dengan transaksi terbanyak
Pada 30 Desember 2024 Kantor Bank Nagari Cabang Pembantu KTM Lunang Silaut beroperasi di Lubuk Bunta. Kantor itu berjarak 500 meter dari kedai Lisa. Lisa awalnya khawatir nasabahnya berkurang karena beroperasinya kantor bank itu. Menurutnya, orang akan memilih bertransaksi di kantor bank daripada di agen Bank Nagari Link sebab tidak ada biaya administrasi transaksi sesama rekening Bank Nagari jika bertransaksi di kantor bank.
Namun, nasabah di kedai Lisa makin banyak karena keberadaan kantor cabang pembantu itu mendorong warga untuk membuka rekening. Ia mengatakan bahwa dulu orang malas membuka rekening Bank Nagari karena jauhnya kantor Bank Nagari di Silaut luar.
“Banyak orang yang memilih bertransaksi di agen Bank Nagari Link saya karena malas antre di kantor bank. Lagi pula, kantor bank hanya buka sampai sore, sedangkan kedai saya melayani nasabah sampai pukul 22.00 malam,” tuturnya.
Dengan banyaknya nominal transaksi di kedainya, Lisa diganjar penghargaan sebagai agen Bank Nagari Link dengan jumlah transaksi dan tabungan terbaik pada program periode 2024. Ia menerima penghargan tersebut dalam peluncuran perubahan nama Lapau Nagari menjadi Bank Nagari Link pada 24 Februari 2025 di Bagindo Aziz Chan Youth Center Padang. Bersamaan dengan itu, Lapau Nagari Toko Bintang berubah nama menjadi Bank Nagari Link Rio Suandi, nama suaminya.
“Saya mendapatkan hadiah jalan-jalan ke Malaysia pada 17—19 Februari 2025 bersama agen Bank Nagari Link dengan nominal transaksi terbanyak di Bank Nagari tahun 2024,” ujar Lisa.

Memudahkan Nasabah di Pelosok Agam
Rosa Masfika (29), agen Bank Nagari Link, tinggal di pelosok Kabupaten Agam, yaitu di Kampung Parik, Nagari Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari. Ia satu-satunya agen Bank Nagari Link di nagari itu.
Sejak Rosa menjadi agen Bank Nagari Link, warga setempat mendapatkan layanan Bank Nagari. Sebelumnya, warga di sana menempuh jarak sekitar 7 km menuju Kantor Bank Nagari Cabang Pembantu Bawan dengan melewati jalan kecil dan cukup buruk, mendaki, menurun, serta berkelok-kelok. Padahal, di nagari itu, kata Rosa, banyak nasabah Bank Nagari, tetapi selama ini layanan Bank Nagari tidak ada di sana.
Pilihan lain masyarakat di sana untuk mendapatkan layanan perbankan, kata Rosa, ialah pergi ke agen laku pandai bank lain dengan membayar biaya administrasi cukup tinggi.

“Rata-rata biaya tarik tunai Rp2 juta lebih di agen laku pandai bank lain di nagari ini Rp15 ribu. Di kedai saya tarik tunai dari Rp1 juta hingga Rp5 juta hanya Rp10 ribu,” ujarnya.
Rosa menjadi agen Lapau Nagari sejak Januari 2024. Awalnya ia hanya bermodalkan aplikasi Lapau Nagari. Ia menyebut bahwa aplikasi itu hanya bisa digunakan antara lain untuk membayar tagihan listrik dan PDAM serta mengisi token listrik dan pulsa. Meski begitu, ia melihat nasabah Bank Nagari di Batu Kambing cukup antusias akan keberadaan agen Bank Nagari Link karena dapat melakukan transfer ke sesama rekening dan dengan biaya murah.
Setelah Rosa mendapatkan mesin EDC pada November 2024, transaksinya meningkat karena ia sudah bisa melayani tarik tunai. Ia mengatakan bahwa transaksi di kedainya didominasi transaksi sesama rekening Bank Nagari dan tarik tunai.
“Orang yang bertransaksi di sini rata-rata guru PNS. Mereka tarik tunai gaji karena gajinya ditransfer lewat Bank Nagari. Nasabah lain saya rata-rata guru, PPPK, pensiunan PNS, pedagang di pasar, toke-toke komoditas pertanian,” ucapnya.
Jumlah agen Bank Nagari Berkembang Pesat
Pemimpin Grup Pengembangan Dana Jasa dan E-Bisnis Bank Nagari, Riko, mengatakan bahwa jumlah agen Bank Nagari Link berkembang pesat, dari 2.115 agen pada 2022 menjadi 3.285 agen pada 2023 hingga mencapai 4.407 agen pada 2024. Peningkatan jumlah agen itu, kata Riko, diiringi dengan peningkatan jumlah transaksi dan nominal transaksi di agen Bank Nagari Link. Ia menyebut bahwa pada 2022 terdapat 21.769 transaksi dengan nominal Rp14.295.630.993, lalu pada 2023 terdapat 90.282 transaksi dengan nominal Rp227.369.748.362, kemudian pada 2024 terdapat 330.550 transaksi dengan nominal Rp538.199.092.468.
Riko menceritakan bahwa laku pandai Bank Nagari diluncurkan pada 14 Maret 2020 dengan nama Lapau Nagari. Pihaknya menggunakan nama Lapau Nagari untuk mengangkat identitas kedaerahan sebab lapau merupakan kata dalam bahasa Minang, dan kata nagari diambil karena nama banknya Bank Nagari.
“Namun, banyak orang yang menyangka bahwa Lapau Nagari milik bumnag. Karena itu, namanya diganti menjadi Bank Nagari Link,” ucapnya.
Riko menuturkan bahwa kelebihan Bank Nagari Link ialah kekuatan di biller lokal, seperti membayar tagihan PDAM, uang sekolah, pajak daerah. Menurutnya, hal itu tak ada di bank lain. Dalam hal pembayaran tagihan PDAM, kata Riko, Bank Nagari bekerja sama dengan PDAM di seluruh Sumbar. Ia menyebut bahwa pelanggan PDAM di seluruh Sumbar tidak bisa membayar tagihan PDAM di agen laku pandai bank lain kecuali pelanggan PDAM Padang karena PDAM Padang bekerja sama juga dengan bank lain.
Kelebihan lain bertransaksi di Bank Nagari Link, yang tidak bisa dilakukan di agen laku pandai bank lain, kata Riko, ialah bahwa nasabah dapat membayar uang sekolah pada sistem Nagari Portal Payment. Dalam portal tersebut, katanya, ada 1.500 instansi, yang rata-rata instansi sekolah di Sumbar.
“Membayar tagihan PDAM dan uang sekolah melalui m-banking atau agen Bank Nagari Link memangkas waktu untuk pergi ke kantor bank dan memangkas waktu antre di sana,” ujar Riko.