TANAH DATAR, SUMBARKITA – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Tinggi Farmasi (STIFARM) melakukan pembinaan bagi kelompok masyarakat untuk memproduksi rendang belut atau randang baluik khas Nagari Sungayang.
TIM PKM STIFARM terdiri dari Ketua Fitra Fauziah dan anggota Sri Oktavia dan Dedet Deperiky yang berasal dari Universitas Taman Siswa Padang serta sejumlah mahasiswa.
TIM PKM ini melakukan pembentukan unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diberi nama Dapur Rang Sungayang yang dipimpin oleh Ibu Azwita.
Ketua TIM PKM STIFARM. Fitra Fauziah menjelaskan bahwa rendang merupakan makanan tradisional yang dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Dahulunya, orang Minangkabau mengolah rendang sedemikian rupa agar dapat memiliki umur simpan yang panjang dan dapat dibawa dalam perjalanan. Umur simpan rendang yang lama ini disebabkan rempah-rempah yang digunakan selama proses memasak.
Saat ini, kata Fauziah, rendang telah dikenal di seluruh dunia, tetapi signifikansi sejarah dan budayanya sudah kurang diperhatikan. Proses memasak rendang yang lama memiliki filosofi tersendiri tentang kesabaran, kebijaksanaan, dan ketulusan.
“Pilihan bahan utama, campuran bumbu, kontrol panas, durasi memasak dan teknik pengadukan akan mempengaruhi rasa rendang. Secara tradisional, rendang disajikan pada acara-acara dan kepada orang-orang khusus,” katanya, Rabu (28/9/2022).
Randang baluik, sambung Fauziah, merupakan salah satu masakan rendang yang khas dari Nagari Sungayang, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.