SUMBARKITA.ID – Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman sejak Kamis (23/2/2023) kemarin mulai mendata dampak akibat banjir dan galodo yang terjadi di Nagari Malampah Barat, Kecamatan Tigo Nagari pada Rabu (22/2/2023) lalu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Prasetyo mengatakan pihaknya melalui penyuluh pertanian di Kecamatan Tigo Nagari telah mulai mendata sejak Kamis (23/2/2023).
Disampaikan, dari hasil pendataan sementara dampak dari bencana banjir dan galodo di Nagari Malampah Barat ini meliputi:
1. Jorong Siparayo, sekitar 10 hektare lahan terdampak, 1 hektare berisi tanaman.
2. Jorong Bukit Lintang, ada sekitar 5 hektare sawah yang terdampak dan 15 hektare area perkebunan jagung.
3. Jorong Kampung Tabek, sementara di jorong ini ada 25 hektare kebun jagung yang gagal panen, 2 hektare padi dan perkebunan sawit sekitar 3 hektare.
“Sesuai arahan Bupati, kita akan prioritaskan lokasi yang terdampak banjir untuk pengadaan benih dan bibit tahun 2023, namun tetap sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penyalurannya,” kata Prasetyo kepada Sumbarkita.id, Sabtu (25/2/2023).
Kemudian, saat ini sebut Prasetyo pihaknya masih terus mendata di lapangan terhadap lokasi lainnya yang terdampak untuk nantinya dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi.
“Setelah data ini terkumpul dengan lengkap, maka akan kita usulkan bantuan benih ini ke Provinsi yang kemudian disalurkan ke lokasi yang terdampak,” sebutnya.
Ia menegaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pasaman akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat terutama warga yang terdampak bencana di Malampah Barat, seperti halnya bantuan benih ini akan disegerakan.
“Bagi masyarakat yang mungkin ada butuh bantuan penyuluh, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada penyuluh di lapangan. Kami tentunya siap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya. ***