Selain sulitnya medan, proses evakuasi juga terkendala oleh debit air sungai yang besar lantaran hujan lebat yang melanda kawasan tersebut.
Alhasil, agar korban bisa dievakuasi, tim SAR gabungan berupaya mengalihkan debit air sungai terlebih dahulu dan menyingkirkan material bebatuan.
Korban yang belum berhasil dievakuasi, operasi SAR pun diperpanjang dari yang sebelumnya direncanakan tujuh hari menjadi sepuluh hari. Di hari kesembilan operasi SAR, masyarakat yang ingin memeriksa keberadaan korban berhasil merasakan bagian tangan dan tubuh korban.
“Korban akhirnya berhasil dievakuasi pagi tadi,” sebut Abdul.
Selain Basarnas, unsur yang terlibat dalam pencarian ini, yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), polisi, TNI, masyarakat, dan sebagainya.
Sebagai informasi, korban tenggelam pada Minggu (13/11/2022) sore. Peristiwa bermula saat korban mandi bersama teman-teman satu kelasnya. Mereka ke lokasi air terjun didampingi oleh seorang guru.
Saat mandi-mandi ada beberapa orang yang melompat dari atas ke bawah. Usai melompat korban tidak muncul lagi ke permukaan.
Editor: RF Asril