Adapun korban merupakan masyarakat yang melakukan aktivitas pendulangan emas secara manual. Data sementara, mereka yang terjebak sebanyak 25 orang.
“Masyarakat di sekitar lokasi tanah longsor dan aparat pemerintahan nagari mulai melakukan evakuasi dan penyelamatan mulai tanggal 27 September 2024 pukul 03.00 WIB dengan peralatan seadanya dengan kondisi lapangan di hutan dan tidak ada sinyal selular di lokasi,” jelasnya
Ia mengungkapkan, korban terdiri dari masyarakat sekitar lokasi dari nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti dan serta masyarakat lainnya.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok juga telah menyiapkan logistik serta peralatan yang dibutuhkan untuk penyelamatan dan evakuasi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok juga telah mengirimkan 7 unit ambulan ke lokasi untuk membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Hingga berita ini tayang, Sumbarkita masih terus menghimpun lebih lanjut informasi terbaru terkait peristiwa tersebut termasuk nama-nama dan status korban.