PADANG PARIAMAN, SUMBARKITA.ID – Dugaan pelecehan seksual terhadap pelajar SD oleh oknum walikelasnya di salah satu sekolah Swasta di Sicincin, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman belum juga menemui titik terang.
Lembaga Perlindungan Korban Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (LPKTPA) unit Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Kabupaten Padang Pariaman menyebutkan korban terus bertambah dan diperkirakan mencapai 18 siswa.
Ketua RPSA, Fatmiyeti Khahar menyebutkan pihaknya sudah mendatangi sekolah tempat pelajar SD yang menjadi korban pelecehan seksual. Disana, RSPA mengalami kesulitan menggali informasi dari para korban, walaupun sudah membawa psikolog anak.
“Sudah kami datangi. Kami bawa juga psikolog anak untuk menggali informasi. Hanya saja kami belum mendapatkan kesimpulan yang matang,” kata Fatmiyeti kepada SUMBARKITA.ID, Senin (5/9/2022).
Ia juga mengatakan saat pihaknya datang ke sekolah pelajar tersebut, korban yang diduga membeli alat test pack yang viral dimedia sosial tidak berhasil ditemui. Hal ini dikarenakan pelajar ini sudah dibawa oleh keluarganya ke Padang.
“Pelajar kelas IV yang viral kemarin tidak berhasil ditemui. Kabarnya sudah dibawa tantenya ke Padang. sejak itu tidak lagi masuk sekolah,” katanya.
Namun, Fatmiyeti mendapatkan informasi dari warga sekitar bahwa korban pelecehan seksual oleh oknum walikelas tersebut mencapai 18 orang siswa.
“Soal dugaan berapa jumlah korbannya, kami dapatkan dari warga sekitar sekolah. Dia menyebutkan ada sekitar 18 orang siswa,” kata Fatmiyeti lagi.
