“Dengan daya olah WTP hanya 50 liter per detik, maka setidaknya kita membutuhkan sebanyak 500 unit lebih WTP. Sementara yang ada saat ini baru sebanyak 290 unit. Untuk harga satu unit WTP ini mencapai miliaran rupiah, maka dari itu kita tidak sanggup membelinya dan sangat membutuhkan bantuan pusat,” ucapnya lagi.
Ia mengatakan, untuk unit Painan saat ini sudah memiliki WTP dengan kapasitas 80 liter per detik. Untuk tahun 2025, pihaknya sudah pula mengusulkan pembangunan WTP dengan kapasitas 50 liter per detik yang akan di tempatkan di Bukit Putus Painan.
“Sedangkan untuk Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, pembangunan WTP dan reservoir 30 liter per detik sudah dilakukan sejak tahun 2021 dengan nilai Rp 17 miliar. Pengelolaan air di WTP itu menggunakan bahan kimia yang terdiri dari soda dan PAC,” tuturnya.