Sumbarkita – Payakumbuh selama ini hanya sekadar kota perlintasan. Sehingga perekonomian Payakumbuh hanya bertumpu pada sektor kuliner dan UMKM. Jika tidak ada visi yang jelas, maka bukan tidak mungkin, Payakumbuh akan jadi kota mati.
Hal itu diutarakan Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pemangku Budaya beberapa waktu lalu.
Supardi mengingatkan, butuh upaya ekstra untuk memajukan Kota Payakumbuh dan tidak saatnya lagi kepala daerah berfikir biasa untuk mengantisipasi persoalan tersebut.
“Salah satu solusi adalah menjadikan Payakumbuh sebagai kota tujuan, lalu apa yang dilakukan? Yang paling mungkin adalah bidang kebudayaan. Karena budaya adalah keunikan kita dan itu layak untuk dikenal dunia,” ungkap Supardi.
Menurutnya, dengan mengangkat iven dan festival budaya, bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ke Payakumbuh. Dengan kunjungan tersebut otomatis akan menggerakkan roda perekonomian kota.
“Selama menjadi ketua DPRD saya sudah sering mengangkat festival budaya bertaraf internasional, orang luar negeri kagum dengan budaya dan tradisi kita. Karena tidak menemukan di daerah lain, ini akan menjadi peluang untuk dilanjutkan,” tutur Supardi.
Ketua DPRD Sumbar ini juga mengajak para tokoh adat untuk “Mambangkik Batang Tarandam” dengan menggali lagi budaya, kesenian dan tradisi Payakumbuh yang hampir punah.