Mendengar kabar Nia hilang, di sekolah diumumkan melalui pengeras suara dan siswa diharapkan mendoakan agar Nia cepat bertemu.
“Namun kabar duka itu datang. Dan kami sangat terenyuh mendengar kepergiaannya,” ujar guru itu.
Mereka bahkan sempat tak percaya jika akhir dari hidup Nia seperti itu.
“Tak percaya kami dengan apa yang menimpa Nia. Dia anak yang supel, ramah murah senyum dan pintar bergaul. Dan satu yang bikin kami bangga bahwa Nia tidak pernah gengsi. Dia percaya diri,” katanya.
Disebutkan juga bahwa Nia pernah dapat rangking satu di sekolah. Untuk ekskul Nia aktif dalam bela diri dan OSIS.
“Kepada kami dia mengatakan cita-citanya ingin menjadi guru bahasa. Kalau pelajaran bahasa ia paling aktif dan menguasai materi,” ujar Yulismar.
Yulismar kembali mengingat bahwa dua hari sebelum dinyatakan hilang, Nia sempat berkomunikasi dengan temannya melalui telepon dan mereka membahas soal perkuliahan.