Sumbarkita — Kepala Pos Damkar Kambang, Wirman, menaksir bahwa petani sawit rugi lebih kurang Rp100 juta akibat kebakaran lahan di Bukit Pulakek, Kampung Karang Tengah, Nagari Lakitan Selatan, Kecamatan Lengayang, pada Sabtu (15/2). Ia menghitung kerugian itu berdasarkan luas lahan dan hasil satu kali panen sawit tersebut.
“Lahan sawit yang terbakar di Bukit Pulakek sekitar enam hektare. Dalam satu hektare lahan sawit terdapa seratus batang. Satu hektare lahan diperkirakan panen 4 ton. Diperkirakan satu hektare menghasilkan Rp12 juta lebih satu kali panen dengan harga sawit Rp3.000 per kg. Maka, diperkirakan kerugian kurang lebih Rp100 juta,” ujar Wirman, Minggu (16/2). Sebelumnya, Kepala Bidang Damkar Pesisir Selatan, Syawaluddin, dan Wali Nagari Lakitan Selatan, Suhardi, menyebut bahwa terdapat kurang lebih sepuluh hektare lahan sawit warga yang terbakar di bukit itu.
Mengenai kebakaran, Wirman memastikan bahwa api sudah padam total. Ia menyebut bahwa tim gabungan, yang terdiri atas pemadam, personel TNI dan Polri, dan warga, berhasil memadamkan api tadi malam dan mencegah api meluas ke pemukiman warga. Untuk memadamkan api, kata Wirman, dua mobil damkar dan sepuluh pemadam dari Pos Damkar Kambang dan Balasai Selasa diturunkan ke lokasi.
Sementara itu, perihal penyebab kebakaran, Wirman mengatakan bahwa pihaknya dan kepolisian masih menyelidiki pemicu munculnya api. Meski demikian, ia menyebut bahwa api cepat meluas dan membesar karena ladang kering akibat musim panas.
Sebelumnya, terjadi kebakaran lahan sawit di Bukit Pulakek sejak Sabtu (15/20) pukul 18.00 WIB. Pada pukul 21.00 WIB Wirman menyatakan bahwa petugas gabungan berhasil memutus akses api ke pemukiman warga. Ia menyebut bahwa api sempat berjarak 20 meter dari pemukiman warga. (HA)