Sumbarkita – Tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dalam bentuk uang baru saat Lebaran telah menjadi bagian dari budaya di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat Muslim yang merayakan Idulfitri. Kebiasaan ini memiliki akar sejarah yang panjang dan berkembang seiring waktu.
Tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dalam bentuk uang baru saat Lebaran memiliki akar budaya yang kuat di Indonesia. Meskipun asal-usul pastinya sulit ditentukan, beberapa faktor budaya dan sosial berperan dalam pembentukan tradisi ini.
Makna Uang Baru dalam Tradisi Lebaran:
– Simbol Kesucian dan Pembaruan
Menurut Zulfan Mahendra Gultom dalam “Fenomena Tukar Uang Baru Menjelang Hari Raya Perseptif Fiqh Muamalah” di Adpertens: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.1 No.1 (2024) menyebutkan perayaan Lebaran identik dengan sesuatu yang serba baru, tak terkecuali uang baru. Tradisi berbagi uang kepada anak-anak yang dikenal dengan pembagian THR Lebaran sudah menjadi hal lumrah di setiap daerah.
Uang baru dianggap melambangkan kesucian dan pembaruan, sejalan dengan semangat Idulfitri sebagai momen kembali ke fitrah atau kesucian.
– Kebahagiaan Anak-Anak
Memberikan uang baru kepada anak-anak saat Lebaran menambah kegembiraan mereka, karena uang yang masih bersih dan rapi lebih menarik dibandingkan uang lama.
– Peran Bank Indonesia
Seiring berjalan waktu, menjelang Lebaran Bank Indonesia secara rutin menyediakan layanan penukaran uang baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Layanan ini memudahkan masyarakat mendapatkan uang pecahan baru untuk dibagikan sebagai THR.
Tradisi memberikan THR dalam bentuk uang baru saat Lebaran mencerminkan perpaduan antara nilai-nilai budaya dan praktik sosial di Indonesia. Meskipun tidak ada catatan sejarah yang jelas mengenai asal-usulnya, praktik ini terus berlanjut dan menjadi bagian tradisi dari perayaan Idulfitri di Indonesia.
Dengan demikian, pemberian THR dalam bentuk uang baru saat Lebaran tidak hanya menjadi simbol kebersihan dan pembaruan, tetapi juga menambah kebahagiaan bagi penerimanya, terutama anak-anak.