Hal tak jauh berbeda juga dilontarkan penyedia layanan becak motor (bentor) yang biasa mangkal di kawasan Pasar Naggalo, Siteba.
Al (47) salah seorang pengendara bentor terpaksa tidak menaikan tarifnya demi menjaga penumpang tetap ada.
“Biasanya Rp4000 sampai Rp5000, sekarang terpaksa tetap sama walaupun BBM naik. Terpaksa ambil penumpang walaupun ongkosnya kurang, kalau tidak kita terima penumpang kadang lebih milih jalan kaki,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sebelum kenaikan BBM pun kondisi para pembawa bentor juga sudah susah lalu sekarang ditambah dengan kebijakan kenaikan bbm.
“Waktu bbm belum naik saja hidup kami sudah susah, ditambah pula sekarang, mau jadi apa kami, benar malang nasib jadi orang susah,” keluhnya. (*)
Editor : Putra Erditama