SUMBARKITA.ID — Sebanyak 8 orang penyelenggara pemilu, masing-masing 4 orang anggota KPU Agam yang terdiri 2 komisioner, 2 sekretariat, dan 4 orang anggota Bawaslu Agam, 2 komisioner dan 2 anggota sekretariat terkonfirmasi positif Corona pada Rabu, (16/9/2020).
Banyaknya kasus tersebut menjadikan tahapan Pilkada Agam sebagai klaster baru Covid-19 di daerah tersebut.
Demikian disampaikan oleh Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Kabupaten Agam, Drs. Martiaswanto Dt. Maruhun tentang penambahan kluster baru Covid-19, Rabu (16/9/2020)
“Hari ini kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19, yaitu sebanyak 34 orang, dimana 4 orang diantaranya berasal dari KPU Agam, 4 orang dari Bawaslu Agam,” ungkapnya.
Klaster pilkada tersebut didapat berdasarkan hasil swab pertama setelah dua pasangan calon kepala daerah terkonfirmasi Covid-19 pada tahapan penyerahan berkas pendaftaran calon, Jumat- Minggu (4-5/9/2020) lalu.
Dikatakan lebih lanjut oleh Martias, selain penambahan klaster baru kasus positif Covid-19, penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Agam pada Rabu juga berasal dari lanjutan pelacakan klaster pernikahan di tiga kecamatan yaitu IV Koto, Ampek Angkek, dan Palembayan
“Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pada klaster tersebut agak memakan waktu, dimana masa menunggu hasilnya pun juga cukup lama,” katanya.
Pihaknya juga memahami kemampuan laboratorium Unand yang over kapasitas, juga memakan waktu untuk perilisan hasil swab. Untuk itu, pihaknya berharap bagi masyarakat yang tengah menunggu hasil agar disiplin menjalankan karantina mandiri.
Selain itu Pemkab Agam juga tidak henti-hentinya meminta masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan, agar penyebaran virus Corona COVID-19 tidak semakin meluas.
Sementara itu berdasarkan data yang dirilis Pemprov Sumbar pada Rabu (16/9/2020), 2 orang warga Agam meninggal dunia terkonfirmasi positif Corona. Dua warga tersebut sebagai berikut:
Wanita 74 th, warga Tiku Utara, kontak dengan kasus konfirmasi, pasien RSUD Lb. Basuang.
Wanita 50 th, warga IV Koto, IRT, diduga terpapar dari riwayat pengobatan di rumah sakit, pasien RSAM.
(dj/sk)
KOMENTAR