SUMBARKITA.ID — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menyelamatkan seekor satwa jenis Lutung Sumatra atau yang bernama latin Trachypithecus Cristatus di areal GOR H. Agus Salim.
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan Petugas Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Sumbar mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai seekor Lutung yang terluka akibat jatuh dari pohon, Rabu (20/7/2022) siag.
“Informasi diperoleh dari salah seorang warga Padang, Avis (48) yang menghubungi tim WRU BKSDA Sumbar yang melaporkan ada satwa primata dilindungi yang terjatuh dari pohon di sekitar areal GOR Agus Salim Padang,” katanya, Kamis (21/7/2022).
Tim WRU BKSDA Sumbar, katanya, langsung mendatangi lokasi dan menemukan satwa yang juga disebut sebagai Lutung Perak itu tengah lemas karena tersengat aliran listrik.
“Sempat terengat listrik yang menyebabkan luka bakar pada lengan kanan. Satwa kami evakuasi ke Klinik Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Sumbar untuk dilakukan tindakan medis berupa amputasi dan saat ini masih dirawat di klinik hewan,” katanya lagi.
Terkait asal usul Lutung, Ardi mengaku pihaknya belum mengetahui dengan pasti. Apakah Lutung itu peliharaan warga yang lepas atau terpisah dari kelompoknya.
Ardi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi keberadaan satwa dilindungi kepada BKSDA Sumbar.
Ia mengajak juga mengajak agar masyarakat tidak memelihara satwa liar yang berakibat pada kematian satwa.
“Apabila terlepas, bisa jadi juga membahayakan masyarakat. Jika ada warga yang memelihara satwa jenis dilindungi agar bisa menyerahkan kepada BKSDA setempat dan bisa menghubungi call center di nomor 081266131222,” katanya.
Lutung, sambungnya, merupakan satwa jenis primata yang dilindungi berdasarkan Permen LHK Nomor0 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi. (*)
Baca Juga:
- Jejak Harimau Ditemukan di Solok, Warga Diminta Waspada
- 71 Konflik Buaya Versus Manusia di Sumbar, BKSDA Beberkan Penyebabnya
- Bunga Rafflesia Tumbuh Mekar di Cagar Alam Batang Palupuh Agam
