Satu hal yang membuat tim ini tampil digdaya dan bisa meraih gelar juara adalah mentalitas jawara. Selain bisa merajut kolektivitas permainan, cara Indra mengangkat mental pemain semakin jitu.
Penyerap Ilmu dan Programmer Matang
Indra bisa melatih Indonesia U-22 di SEA Games 2023 kiranya karena garis tangan. Sebelum diminta menangani Garuda Muda, Indra masih menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI.
Pelatih 60 tahun ini ditunjuk PSSI era Mochamad Iriawan karena Shin Tae Yong harus fokus mempersiapkan Indonesia U-20 untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung di Indonesia.
Ajang ini akhirnya batal karena hal-hal politis terkait kehadiran Israel. Kendati demikian Indra tetap diminta melanjutkan persiapan tim untuk tampil di SEA Games 2023 Kamboja.
Tiga cara yang dipakai Indra sejak 2011, kembali diaplikasikan. Indra tetap blusukan, tetapi lewat cara meminta rekomendasi pelatih-pelatih Liga 3, Liga 2, dan Liga 1 untuk diseleksi.
Filosofi Pepepa juga kembali dipakai. Kata-kata “pendek pendek panjang” selalu diteriakkan Indra dalam pemusatan latihan. Urusan membangun mentalitas tak dimungkiri Indra kian ahli.
Lantas apa yang berbeda dari tiga fase sebelumnya? Kecakapan Indra merancang periodisasi latihan dan kematangan strategi. Taktik Indra untuk menumpas Vietnam dan Thailand tidak sama.
Secara usia Indra makin matang sebagai penyusun program. Ia juga tak tabu menyerap ilmu dari siapa saja, termasuk dari Luis Milla dan Shin Tae Yong, tanpa menanggalkan idealismenya sendiri. ***
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia