“Ketika seorang calon menyerang kebijakan yang ada, mestinya harus dijelaskan apa yang menjadi masalah dan bagaimana solusinya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun debat tersebut penting untuk mengungkapkan visi-misi calon, namun lebih penting lagi bagi masyarakat untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
“Secara keseluruhan, sekitar 70-80 persen jawaban sudah disampaikan, namun kami berharap pada putaran kedua, calon gubernur bisa memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai kebijakan dan strategi mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Khairul Fahmi, dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) dan salah satu panelis pada debat tersebut, juga memberikan penilaian bahwa meskipun sebagian besar pertanyaan telah dijawab dengan baik, masih ada ruang untuk meningkatkan kualitas debat.
Fahmi juga menekankan pentingnya agar calon gubernur bisa lebih detail dalam menjelaskan program-program yang akan mereka jalankan jika terpilih.
“Kami berharap para calon tidak hanya menyampaikan jawaban umum, tetapi juga memberikan rincian tentang bagaimana mereka akan mewujudkan visi dan misi yang mereka tawarkan,” tambahnya.