Faktor kedekatan dengan masyarakat serta rekam jejak dan pengalaman dinilai menjadi kunci tingginya elektabilitas Mahyeldi-Vasco.
“Masyarakat puas dengan kinerja Mahyeldi sebagai gubernur petahana. Namun, yang paling signifikan adalah perbedaan karakter antara Mahyeldi dan Epyardi yang dinilai seperti protagonis dan antagonis,” tambah Edo.
Edo juga menekankan bahwa pada Pilgub kali ini, sentimen anti-PKS yang sebelumnya kerap menjadi isu tidak lagi relevan. Pemilih lebih fokus pada perbandingan karakter dan integritas kandidat dibandingkan visi misi yang dinilai hampir serupa.