SUMBARKITA.ID – Tidak terkelolanya para pedagang di Pasar Padang Lua dinilai menjadi salah satu biang timbulnya kemacetan di pusat perdagangan hasil tani terbesar di Sumatra Barat (Sumbar) itu.
“Kita lihat kondisi pasar memang sangat semrawut. Mungkin saja ini yang membuat pedagang berjualan di pinggir jalan, sehingga menimbulkan kemacetan,” ujar Bupati Agam Andri Warman saat mengunjungi Padang Lua, Sabtu (29/10/2022).
Guna mengatasi masalah ini, ada dua langkah yang tengah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam. Pertama dengan melakukan pembebasan lahan PT KAI untuk penataan pasar dan kedua melakukan penertiban pedagang yang berjualan di luar pasar.
Penertiban pedagang, kata Andri, perlu dilakukan secara persuasif. Pedagang diarahkan berjualan ke dalam pasar agar kemacetan di jalan nasional itu bisa diatasi, tanpa mengganggu perekonomian para pedagang.
“Tentu sebelumnya kita harus menata pasarnya dulu dan memperjelas status tanah. Karena tanah pasar mayoritas milik PT KAI,” sebutnya.
Terkait hal ini, Andri mengaku pihaknya sudah beberapa kali menggelar pertemuan dengan pihak terkait. Pihaknya telah bertemu dengan Vice President PT. KAI Divre II Sumbar untuk membahas rencana MoU pengelolaan tanah aset PT KAI yang ada di Pasar Padang Lua.
“Semoga MoU pembebasan tanah bisa dilaksanakan tahun ini. Bahkan PT KAI juga sudah siapkan draf MoU nya,” kata Pak AWR.
Jika MoU dengan PT KAI sudah dilakukan, Pemkab Agam akan segera mengeksekusi lahan tersebut agar kemacetan menahun di Padang Lua dapat diatasi.
Editor: RF Asril
