“Apabila berdua saya bisa berganti-ganti untuk merawat Haikal. Kadang mengantar buang air dan mencari keperluan keluar saya sendiri bingung. Saat ini saya bawa anak dari kampung untuk ikut menemani kami,” katanya.
Berhenti Sekolah dan Terhalang Biaya Pengobatan
Diketahui Haikal Pebrianto mengalami kelainan jantung. Siswa SD tersebut terpaksa berhenti sekolah karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Pengobatannya saat ini juga terhalang biaya.
Haikal Pebrianto adalah seorang anak yatim piatu yang mengalami kelainan jantung. Ia terdaftar sebagai siswa sekolah dasar kelas V di SDN 16 Sungai Kapur, Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan KPGD Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
Menurut penuturan dari kakak sepupunya, Dona Lidyawati (40) kedua orang tua Haikal telah meninggal ketika si bungsu empat bersaudara ini masih berusia 3 tahun.
“Awalnya Ayah dari Haikal yang meninggal kemudian saat usianya 3 tahun disusul dengan kepergian Ibunya,” kata Dona pada Selasa (21/11).
Semenjak kepergian kedua orang tuanya, sekarang Haikal yang sudah menginjak usia 13 tahun tinggal di rumah sederhana bersama Etek (adik ibu) dan kakak sepupunya di Sungai Kapur.
“Kalau kondisi kesehatannya normal, seharusnya Haikal sudah kelas delapan. Tapi, gangguan jantung yang dideritanya jadi hambatan untuk bisa hidup seperti orang sehat,” ujar Dona.
Kelainan jantung yang dialami Haikal diketahui saat dia berusia sekitar 5 tahun. Segala bentuk pengobatan sudah diupayakan pihak keluarga, mulai dari obat herbal hingga perawatan di Rumah Sakit selama tiga bulan.