Sumbarkita – Jika Anda berjalan menyusuri kawasan Kota Tua Padang, pandangan Anda mungkin akan tertuju pada sebuah bangunan tua bergaya kolonial yang berdiri anggun di antara deretan gedung-gedung bersejarah lainnya.
Sekilas tampak biasa, hanya sebuah gedung yang kini dijadikan gudang oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Tapi siapa sangka, gedung ini dulunya adalah kantor sebuah firma besar yang pernah menggerakkan roda perdagangan di Hindia-Belanda. Namanya, Geo Wehry & Co.
Jejak Awal dan Perluasan Geo Wehry di Nusantara
Firma Geo Wehry didirikan pada 21 Oktober 1867 oleh Georges Wehry dan C. Frolke. Beberapa tahun sebelumnya, Georges Wehry sudah aktif dalam dunia bisnis lewat firma Wehry-Wille, meskipun tak banyak catatan resmi tersisa tentang pendirian firma tersebut.
Dari Batavia sebagai pusatnya, Geo Wehry berkembang pesat dan dalam waktu singkat membuka kantor cabang di berbagai kota penting, seperti Surabaya, Semarang, Cirebon, hingga Makassar dan Medan.
Tak ketinggalan, Padang pun menjadi salah satu kota yang disasar perusahaan ini. Geo Wehry mulai beroperasi di Padang pada 1911, dan semakin aktif seiring berkembangnya aktivitas niaga dan pelabuhan di wilayah barat Sumatra tersebut.
Perusahaan Kolonial dengan Jaringan Luas
Geo Wehry bukan sekadar importir barang kebutuhan sehari-hari. Firma ini juga terlibat dalam ekspor berbagai komoditas perkebunan seperti teh, kopi, kina, karet, hingga tembakau.
Pada masa jayanya, menurut catatan sejarawan Bondan Kanumoyoso, Geo Wehry memiliki tak kurang dari 28 perkebunan di seluruh wilayah Hindia-Belanda. Firma ini bahkan sempat terlibat dalam eksplorasi minyak bumi dan ekspor kulit banteng.