Sumbarkita – Kemenyan, atau yang dalam bahasa Minang disebut kumayan, menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam berbagai upacara adat dan keagamaan di Minangkabau.
Meski menjadi aturan tak tertulis dalam adat, tradisi ini tetap hidup, diwariskan dari generasi ke genersi hingga hari ini.
Menariknya, kemenyan hampir selalu ada di setiap acara adat dan kegiatan keagamaan, terutama saat doa bersama.
Pembakaran kemenyan dipercaya sebagai bagian penting dari prosesi tersebut, menciptakan suasana yang lebih khidmat dan sakral.
Berikut beberapa fakta unik seputar kemenyan yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
Tradisi Membakar Kemenyan dalam Acara Adat
Salah satu tradisi yang masih dijaga oleh masyarakat Minangkabau di beberapa daerah adalah membakar kemenyan dalam acara adat. Kebiasaan ini sering terlihat saat doa bersama memperingati hari besar Islam atau menyambut bulan suci ramadan.
Prosesnya dimulai dengan persiapan makanan oleh tuan rumah, yang kemudian mengundang tetangga dan seorang alim ulama untuk memimpin doa.