Buntutnya, warga yang menduga ada penyelewengan dana oleh oknum-oknum tertentu melapor ke Polres Solok Selatan pada 19 Juli 2023. Warga melapor karena dipungut biaya pemasangan, padahal Pamsimas merupakan program gratis pemerintah.
Laporan warga juga tak kunjung digubris oleh Polres Solok Selatan. Masyarakat kemudian melakukan demo di Kantor Bupati Solok Selatan pada18 September 2023. Keesokan harinya sejumlah masyarakat yang melapor langsung dipanggil ke Polres untuk dimintai keterangan.
Kejari Solok Selatan on fire atau memberi harapan palsu?
Sebuah berita di media online berjudul “Dugaaan Korupsi Pedesaan, Sejumlah Saksi Diperiksa oleh Kejari Solsel” tiba-tiba menghentak publik pada 5 Juli 2023.
Dalam berita itu disebutkan bahwa Kejari Solok Selatan telah melakukan investigasi mandiri terkait dugaan korupsi proyek Pamsimas.
“Berdasarkan Sprinlid Kejaksaan Negeri Solok Selatan dan kami sudah ke lapangan kemudian memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut,” demikian Kasi Intel Kejari Solok Selatan berstatmen dalam berita tersebut.
Namun miris, pemberitaan itu hanya tak lebih seperti harapan palsu. Sebab berbulan-bulan kemudian, kasus terlihat seperti jalan di tempat.
Masyarakat bukannya tak memantau. Buktinya, pada 3 Januari 2024 Koalisi Masyarakat Solok Selatan melakukan demo di kantor Kejari Solok Selatan untuk meminta agar kejari mengusut tuntas kasus dugaan korupsi proyek air minum itu.