SUMBARKITA.ID — Dua warga Sumatra Barat (Sumbar) dilaporkan tewas diterkam buaya dan seorang lainnya luka-luka. Jumlah itu merupakan korban akibat konflik buaya dan manusia selama Januari 2023.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ardi Andono mengatakan, dua korban meninggal dunia berasal dari Pasaman Barat.
Pihak BKSDA Sumbar sendiri telah menerima 10 laporan pengaduan konflik buaya dengan manusia.
Ardi merinci daerah konflik buaya tersebut yakni di Padang Pariaman meliputi kawasan Korong Pasir Baru Nagari Pilubang Kecamatan Sungai Limau, Nagari Sungai Buluh Utara Kecamatan Batang Anai, Nagari Sungai Buluh Selatan Kecamatan Batang Anai, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Nagari Campago Selatan, Kecamatan V koto Kampung Dalam, dan Ulakan Tapakis. Kabupaten Padang Pariaman.
“Kemudian Jorong Bungo Tanjuang, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Nagari Katiagan, Kabupaten Pasaman Barat, Nagari Sungai Liku Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan dan di Desa Marunggi, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman,” sebut Ardi Andono melalui keterangan tertulis, Minggu (29/1/2023).
“Terhadap kejadian konflik tersebut telah direspon oleh BKSDA Sumbar dengan menurunkan Tim WRU di lokasi-lokasi kejadian konflik,” jelasnya.
Ardi mengatakan, sebagian besar buaya muncul di sungai-sungai yang bersinggungan dengan aktivitas masyarakat.
Untuk mencegah terjadinya konflik, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menghindari melakukan aktifitas di wilayah yang potensial sebagai sarang buaya.