SUMBARKITA.ID — Pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat setiap tahun, menjadikan transaksi jual beli online semakin marak. Berbagai program dan promo menarik di flatform daring, terkadang membuat konsumen ‘gelap mata’ sehingga terpancing membeli barang secara membabi buta.
Dosen Program Studi D IV Bisnis Jasa Makanan Politeknik Aisyiyah Sumatera Barat (Polita Sumbar) Sri Nova Deltu mengatakan, rutinitas belanja barang akan menjadi mimpi buruk jika dilakukan dengan sembarangan.
“Terkadang konsumen membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Ini membuat pengeluaran membengkak dan terjadi pemborosan,” kata Sri saat melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang bijak berbelanja dan belanja cerdas kepada siswa SMK Pariwisata Aisyiyah Sumbar, Jumat (20/1/2023).
Perilaku seperti ini, terang Sri, juga terjadi di kalangan remaja. Menurutnya, remaja menjadi sasaran empuk produsen, karena biasanya remaja mengambil keputusan terkadang tidak rasional.
Sri yang didampingi dosen lainnya yakni Qumil Laila Arham, menuturkan, remaja perlu diedukasi untuk berbelanja agar tidak terjadi pemborosan.
“Pengelolaan kekuangan perlu diterapkan secara mandiri saat berbelanja, termasuk saat membeli barang di e-commerce. Misalnya dengan membuat daftar belanja, mencatat pengeluaran belanja, belanja sesuai budget, dan yang terpenting membeli barang harus sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Baca Juga: Pengabdian Masyarakat Polita Sumbar Bekali Siswa Cegah Musculoskeletal Disorders
Membeli barang juga bisa di minimarket lokal. Cara ini cukup efektif, karena ketika berbelanja di toko atau minimarket lokal biasanya remaja akan memilih barang sesuai kebutuhannya saat itu.
Diketahui, penyuluhan dan sosialisasi tentang bijak berbelanja dan belanja cerdas ini merupakan bagian program Pengabdian kepada Masyarakat Polita Sumbar. Kegiatan ini melibatkan dua dosen dan dua mahasiswa dan diikuti oleh siswa SMK Pariwisata Aisyiyah Sumbar. ***