Menurut Tompi, sejatinya ukuran besar-besaran itu lebih pada psikologis yang punya.
Biasanya kalau menghadapi pasien yang minta punyanya dibesarkan atau dipanjangkan, dia akan menanyakan apa tujuannya.
Kalau pasiennya merasa tidak percaya diri karena punya dia kurang besar dan ingin menyenangkan istri maka akan dibantu (dioperasi). Namun, tetap ada batasannya.
“Kalau ukurannya kecil ya dioperasi. Jika ukurannya sudah oke atau di atas standar akan saya sampaikan ini tidak perlu lagi dibesarkan. Jadi, saya sekaligus memberikan edukasi,” paparnya dilansir Jawapos.
Dokter Tompi mengingatkan para pria bahwa ukuran besar belum tentu tahan lama dan kuat. (*/sk)