Hendrajoni mengatakan bahwa kehidupannya sebagai aparatur kepolisian lekat sekali dengan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang butuh kekuatan fisik dan mental.
“Jadi kalau ingin karir berkembang, saya waktu itu harus rajin dan tekun mengikuti diklat, dikjur, dan sebagainya. Jadi, retret kali ini biasa sajalah” ujarnya.
Pengalaman jabatan Hendrajoni cukup panjang dan beragam, di antaranya, menjadi Instruktur Secapa Polri (1985), Reserse Polri (1991), Reserse TIK Panit Polri (1994), Kasubsi Das TIK Siratkum Polri (1995), Kasubnit TIK Polri (2002), dan Kanit TIK Polri (2003), Kasat II/PSY Dit Narkoba PMJ Polri (2006), Kasat Narkoba Polres Metro Jaya Jakarta Selatan (2011), Kanit II Subdit V Bareskrim Narkoba Mabes Polri (2014), Bupati Pessel 2016—2021 dan 2025—2030.
Kemendagri merilis jadwal retret bagi 503 kepala daerah yang dilantik pada 20 Februari. Padatnya agenda yang akan diikuti oleh gubernur, bupati, dan wali kota itu akan sangat menguras energi karena jadwalnya dimulai pada dini hari dan berakhir menjelang tengah malam. Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan fisik dan mental yang prima sehingga para kepala daerah dapat mengikuti materi retret yang akan disampaikan oleh pemimpin lembaga negara, seperti para menteri koordinator, menteri-menteri, Panglima TNI, Kapolri, Ketua KPK, Kepala Kejaksaan Agung, dan lembaga non-departemen yang ditunjuk sebagai narasumber.
Setelah dilantik pada 20 Februari, kepala daerah langsung bertolak ke Magelang dan bergabung dengan pleton-pleton yang terbentuk. Mereka disediakan glamping selama mengikuti retret. Mereka dijaga dengan ketat dan disiplin sehingga betul-betul menghadirkan suasana pendidikan dan pelatihan ala taruna meliter. (HA)