SUMBARKITA.ID — Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Padang Pariaman menjelaskan penyebab air PDAM di kabupaten itu sering mati.
Dirut PDAM Padang Pariaman Aminuddin membenarkan bahwa pendistribusian air bersih di Padang Pariaman belum maksimal karena beberapa hal.
Aminuddin mengatakan penyebab air mati salah satunya karena daerah Padang Pariaman rawan bencana.
“Kalau hujan deras banyak kejadian pipa kita runtuh dan pecah. Apalagi jika ada pelebaran jalan maka terganggu perdistribusian air,” kata Aminuddin, Jumat (23/6/2023).
Maka dari itu, lanjutnya, banyak faktor yang akan membuat distribusi air ke masyarakat terganggu.
“Hari ini PDAM Padang Pariaman belum maju masih berkembang dan banyak unit kerja yang diawasi,” kata Amin.
Dari awal PDAM berdiri, lanjutnya, di Kabupaten Padang Pariaman belum ada sama sekali peremajaan sarana prasarana.
“Anggaran pusat juga tidak ada didapat untuk peremajaan pipa air PDAM sementara keuangan kita devisit,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan mahasiswa di Padang Pariaman dan Pariaman melakukan demo di kantor PDAM Padang Pariaman. Mereka menuntut Bupati Padang Pariaman agar mengevaluasi kinerja Dirut PDAM.
Korlap aksi demo bernama Rahman mengatakan ada lima tuntutan yang disampikan dalam aksi tersebut.
“Ada lima tuntutan kami yaitu bupati mengevaluasi kinerja Dirut PDAM, Mendesak PDAM transparan dalam keuangan, pelayanan Dirut saat ini buruk, copot dirut saat ini dari jabatannya dan audit harta kekayaan dirut,” ungkap Rahman di lokasi, Jumat (23/6/2023).
Mereka mempertanyakan terkait PDAM mengaku merugi sedangkan masyarakat terus membayar.
“Kami menilai ada kejanggalan di PDAM. Mereka mengaku devisit sementara itu pelanggan selalu membayar,” terangnya.
Maka dari itu, lanjutnya, aksi demo saat ini bentuk respons dari mahasiswa dalam menyampaikan keluhan warga.
Aksi demo tersebut juga dikawal oleh Kepolisian Polres Padang Pariaman. ***