“Kami sudah hitung, misalnya untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan menambahkan biaya kesehatan ke BPJS, ini bisa ditanggung. Ambulans dan layanan kesehatan gratis dapat kami realisasikan karena kami menargetkan cakupan BPJS hingga 99 persen,” jelas Martias.
Selain itu, ia juga berjanji untuk memberikan subsidi 50 persen untuk iuran SPP SMA pada tahun pertama, kemudian naik menjadi 75 persen di tahun kedua, dan 100 persen gratis di tahun ketiga.
Namun, Irwan Fikri tetap mempertanyakan realitas janji-janji tersebut, dengan membandingkan Agam dan Bukittinggi yang memiliki struktur anggaran berbeda.
“Kota Bukittinggi memiliki pendapatan asli daerah (PAD) yang tinggi sehingga celah fiskalnya lebih longgar. Sedangkan di Agam, janji-janji gratis seperti ini sangat mungkin sulit terwujud jika tidak benar-benar terukur,” kata Irwan.