Namun ia tidak menampik bahwa bisa saja anggotanya melakukan pembelaan diri.
“Situasi di lapangan kadang tidak menentu, kadang ada hal-hal yang membahayakan keselamatan mereka,” sambungnya.
Ia menekankan bahwa setiap personel Satpol PP adalah orang terpelajar dan juga memiliki keluarga atau saudara yang berprofesi sebagai pedagang.
“Tentu mereka (personel) paham apa yang dirasakan pedagang, Namun yang namanya aturan pasti tetap akan ditegakkan,” tegasnya.
“Jangan karena kepentingan pribadi kita terganggu, lalu menggiring opini bahwa Satpol PP brutal. Di lapangan kita ada bukti video bahwa Satpol PP berupaya melakukan tindakan secara persuasif agar tidak terjadi gesekan,” ungkapnya.
Menurutnya aksi lempar batu yang dilakukan oleh PKL terhadap petugas tidak perlu terjadi, karena aturan sudah jelas.
“Berawal dari cekcok dan cacian ke petugas serta ancaman dengan senjata tajam berlanjut pada tindakan melempar batu ke petugas, tentu saja kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan personel,” sambungnya.
Ia juga mengungkapkan, sejumlah bahwa personelnya mengalami luka-luka akibat lemparan batu dari pedagang,.
“Malam setelah kejadian tersebut, personel langsung lakukan visum, terdata lima orang mengalami korban lemparan batu, serta kaca-kaca satu unit kendaraan patroli yang hancur,” ungkapnya. ***