SUMBARKITA.ID — Presiden Joko Widodo harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
“Presiden harus evaluasi lagi penanganan COVID-19,” ujarnya.
Bahkan, Muhammadiyah juga mendesak Presiden turun tangan untuk mengambil alih komando agar kebijakan lebih terarah.
Hal itu berkaca para semakin meningkatnya kasus positif COVID-19 di Tanah Air.
“Jika perlu Presiden mengambil alih dan memimpin langsung agar lebih efektif, terarah, dan maksimal,” tegas Haedar.
Menurutnya, kehadiran Jokowi sangat diperlukan, mengingat adanya gejala melemahnya kinerja dan sinergitas antar kementerian.
Karena itu, sambung Haedar, Jokowi harus mengevaluasi menteri untuk meningkatkan performa dan profesionalitas kerja.
Ini agar tidak menimbulkan liabilitas pemerintahan dan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, khususnya kepada presiden.
Muhammadiyah, lanjut Haedar, juga mendesak Presiden Jokowi mengutamakan penyelamatan jiwa manusia.
Itu sebagaimana perintah konstitusi bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Kendati demikian, Haedar menilai, pemerintah pusat dan derah telah bekerja keras menangani pandemi COVID-19.
Akan tetapi, hal itu belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Selain karena kompleksitas masalah, kerja dan kinerja pemerintah perlu ditingkatkan dan diperbaiki.
Terutama terkait dengan koordinasi antar instansi dan komunikasi publik.
“Lemahnya koordinasi dan komunikasi menimbulkan kegaduhan politik yang trivial dan kontraproduktif.”
“Itu sebabnya kami meminta presiden harus turun tangan,” tandasnya dilansir jpnn.com. (ag/sk)
KOMENTAR