SUMBARKITA – Menjadi marbot atau garin bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Walapun kerap dipandang sebelah mata, namun tanggung jawabnya sangat besar.
Bukan hanya sekedar adzan, namun garin di Padang kerap juga merangkap banyak tugas. Mulai dari menjaga kebersihan masjid atau musala, mengumandangkan adzan tepat waktu, lalu diminta jadi imam, bahkan tak jarang jika ada kegiatan seperti syukuran, garin juga yang diminta memimpin doa.
Hal-hal seperti itu kerap dijalani Fajri Akmal, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol jurusan Manajemen Dakwah.
Baca Juga : Garin Curi Handphone, Ini Tanggapan Dewan Masjid Sumbar
Saat ditemui Sumbarkita di kampusnya, Jumat (22/7/2022). Pemuda asal Koto Baru Pasaman ini bercerita banyak mengenai pengalaman dirinya menjadi garin.
“Saya dulu pendidikannya dari Pesantren. Karena itu butuh tempat untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat, dan Masjid adalah wadah yang tepat,” awalnya bercerita.
Ia bahkan sudah menjadi garin sejak tahun pertama kuliah atau tepatnya pada tahun 2017.
“Pertama kali jadi garin saat baru masuk kuliah, tahun 2017. Saat itu saya tinggal di Musala Al Hidayah Ranah, di Kelurahan Ranah PArak Rumbio, Padang Selatan,” sambungnya.