Sumbarkita – Debat calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) berlangsung panas ketika kandidat nomor urut 02, Epyardi Asda mengklaim bahwa Sumbar berada di peringkat ketiga nasional untuk kasus LGBT. Pernyataan ini muncul saat debat berfokus pada strategi pasangan calon dalam mengatasi tantangan sosial, seperti penyalahgunaan narkoba, kejahatan digital, dan LGBT, yang dinilai semakin berkembang di provinsi tersebut.
Pertanyaan itu awalnya dijawab oleh Mahyeldi yang menyatakan bahwa solusi utama adalah memperkuat ketahanan keluarga melalui program ketahanan keluarga 2025-2030. Menanggapi hal tersebut, Epyardi Asda mengklaim bahwa Sumatra Barat berada di peringkat ketiga nasional terkait LGBT.
“Sumbar LGBT nomor tiga di Indonesia. Nenek-nenek berjudi, tawuran di mana-mana. Apa yang sudah Bapak lakukan untuk membina generasi muda saat ini?” tanyanya kepada Mahyeldi saat debat Pilkada Sumbar di Ballroom Hotel Mercure Padang, Rabu (13/11).
Ekos Albar menambahkan bahwa kasus narkoba di Sumbar berada di peringkat keenam nasional.
“Ini data terakhir dari BNN Sumbar. Keluhan mereka, dukungan dari pemerintah provinsi tidak maksimal,” ujarnya.
Pernyataan Epyardi ini menarik respons tajam dari calon wakil gubernur Vasko Ruseimy yang mempertanyakan dasar dari klaim tersebut.